11-12-2012

SENI BUDAYA


Teather Khon dari Thailand 



 

Ceritanya mendalamnya bangsa Thai mendalami cerita Ramayana, bangsa Thailand menganggap cerita Ramayana tempat kejadiannya di Thailand. Disana ada bekas kerajaan Ayutthaya (Ayodhya) tempat tinggal Rama, tokoh sentral dari cerita Ramayana.

Cerita dari Drama Tari Topeng 'Khon' adalah bentuk tertinggi dari enam drama tari tradisional Thailand.

Drama Khon juga memiliki dua karakter yakni sisi baik dan sisi jahat. sisi baik diwakili oleh Rama dan saudaranya Laksmana berbusana pakaian ala ksatria berwarna perak dengan bahu ada hiasan melengkung seperti tanduk. Mahkota yang dikenakan mirip hiasan-hiasan candi yang ada di Thailand, meruncing ke atas menyerupai stupa. Yang membedakan sisi baik dan sisi jahat adalah pada mahkota dan pemakaian topeng Khon. Sisi jahat mahkotanya bergambar dua kepala raksasa yang bermuka hitam menyerupai topeng yang dikenakan pemainnya, serta memakai Khon (topeng).



Gamelan atau musik pengiring dalam drama Khon terdiri dari dua buah gamelan yang mirip gambang dalam gamelan Jawa dan satu yang menyerupai Bonang hanya bentuknya melingkar, satu gendang dan satu alat gesek mirip rebab dan alat tiup mirip seruling. Dan dua dalang, pria dan wanita yang menjadi penyampai cerita dan dialog. Suara dalang mendayu-dayu seperti seorang pendeta yang sedang merapalkan mantra.

Drama Khon hanya mengambil cerita dari “Ramakien” atau Ramayana. Cerita diawali ketika Rama, Laksmana dan Sinta sedang bercengkerama di hutan dandaka dan digoda oleh kijang emas yang ternyata penjelmaan dari raksasa Kota Longka (Alengka). Sinta diculik oleh Thotsakan (Rahwana) yang menjelma sebagai seorang pertapa miskin. Hanya dalam cerita versi Thailand ini tidak ada Jatayu (burung raksasa) yang berusaha merebut Sinta dari tangan Rahwana (berarti orang Indonesia kreatif dalam meramu, membumbui cerita). Rama dibantu Hanoman dan pasukan kera menyerbu Alengka dan merebut kembali Sinta.

Khon bersumber pada cerita Ramayana yang dalam bahasa Thailand disebut Ramakien (keagungan Rama). Bagian Ramayana yang paling digemari di Thailand adalah ketika Rahwana muncul dengan sepuluh mukanya atau Thosakan.



Khon mula-mula digarap di keraton sejak Raja Rama i. Kemudian, dipertontonkan untuk umum sejak pemerintahanRaja Rama VI, dilanjutkan oleh anaknya Raja Rama VII yang paling giat mengembangkannya.

Perangkat musik yang digunakan untuk mengiringi Khon disebut Piphat. Piphat terdiri atas alat musik tiup, gendang, gambang, dan kecrek. Teater tertua di Thailand adalah Lakhon. Semul Lakhon ini hanya berupa tari pemujaan pada arwah leluhur yang disebut Lakhon Jatri. Jatri artinya leluhur.

0 reacties:

Een reactie posten

SENI BUDAYA


Teather Khon dari Thailand 



 

Ceritanya mendalamnya bangsa Thai mendalami cerita Ramayana, bangsa Thailand menganggap cerita Ramayana tempat kejadiannya di Thailand. Disana ada bekas kerajaan Ayutthaya (Ayodhya) tempat tinggal Rama, tokoh sentral dari cerita Ramayana.

Cerita dari Drama Tari Topeng 'Khon' adalah bentuk tertinggi dari enam drama tari tradisional Thailand.

Drama Khon juga memiliki dua karakter yakni sisi baik dan sisi jahat. sisi baik diwakili oleh Rama dan saudaranya Laksmana berbusana pakaian ala ksatria berwarna perak dengan bahu ada hiasan melengkung seperti tanduk. Mahkota yang dikenakan mirip hiasan-hiasan candi yang ada di Thailand, meruncing ke atas menyerupai stupa. Yang membedakan sisi baik dan sisi jahat adalah pada mahkota dan pemakaian topeng Khon. Sisi jahat mahkotanya bergambar dua kepala raksasa yang bermuka hitam menyerupai topeng yang dikenakan pemainnya, serta memakai Khon (topeng).



Gamelan atau musik pengiring dalam drama Khon terdiri dari dua buah gamelan yang mirip gambang dalam gamelan Jawa dan satu yang menyerupai Bonang hanya bentuknya melingkar, satu gendang dan satu alat gesek mirip rebab dan alat tiup mirip seruling. Dan dua dalang, pria dan wanita yang menjadi penyampai cerita dan dialog. Suara dalang mendayu-dayu seperti seorang pendeta yang sedang merapalkan mantra.

Drama Khon hanya mengambil cerita dari “Ramakien” atau Ramayana. Cerita diawali ketika Rama, Laksmana dan Sinta sedang bercengkerama di hutan dandaka dan digoda oleh kijang emas yang ternyata penjelmaan dari raksasa Kota Longka (Alengka). Sinta diculik oleh Thotsakan (Rahwana) yang menjelma sebagai seorang pertapa miskin. Hanya dalam cerita versi Thailand ini tidak ada Jatayu (burung raksasa) yang berusaha merebut Sinta dari tangan Rahwana (berarti orang Indonesia kreatif dalam meramu, membumbui cerita). Rama dibantu Hanoman dan pasukan kera menyerbu Alengka dan merebut kembali Sinta.

Khon bersumber pada cerita Ramayana yang dalam bahasa Thailand disebut Ramakien (keagungan Rama). Bagian Ramayana yang paling digemari di Thailand adalah ketika Rahwana muncul dengan sepuluh mukanya atau Thosakan.



Khon mula-mula digarap di keraton sejak Raja Rama i. Kemudian, dipertontonkan untuk umum sejak pemerintahanRaja Rama VI, dilanjutkan oleh anaknya Raja Rama VII yang paling giat mengembangkannya.

Perangkat musik yang digunakan untuk mengiringi Khon disebut Piphat. Piphat terdiri atas alat musik tiup, gendang, gambang, dan kecrek. Teater tertua di Thailand adalah Lakhon. Semul Lakhon ini hanya berupa tari pemujaan pada arwah leluhur yang disebut Lakhon Jatri. Jatri artinya leluhur.

0 reacties:

Een reactie posten

Template by:

Free Blog Templates