Ceritanya mendalamnya bangsa Thai mendalami cerita Ramayana,
bangsa Thailand menganggap cerita Ramayana tempat kejadiannya di Thailand.
Disana ada bekas kerajaan Ayutthaya (Ayodhya) tempat tinggal Rama, tokoh
sentral dari cerita Ramayana.
Cerita dari Drama Tari Topeng 'Khon' adalah bentuk
tertinggi dari enam drama tari tradisional Thailand.
Drama Khon juga memiliki dua karakter yakni sisi
baik dan sisi jahat. sisi baik diwakili oleh Rama dan saudaranya Laksmana
berbusana pakaian ala ksatria berwarna perak dengan bahu ada hiasan melengkung
seperti tanduk. Mahkota yang dikenakan mirip hiasan-hiasan candi yang ada di
Thailand, meruncing ke atas menyerupai stupa. Yang membedakan sisi baik dan
sisi jahat adalah pada mahkota dan pemakaian topeng Khon. Sisi jahat mahkotanya
bergambar dua kepala raksasa yang bermuka hitam menyerupai topeng yang
dikenakan pemainnya, serta memakai Khon (topeng).
Gamelan atau musik pengiring dalam drama Khon terdiri dari dua
buah gamelan yang mirip gambang dalam gamelan Jawa dan satu yang menyerupai
Bonang hanya bentuknya melingkar, satu gendang dan satu alat gesek mirip rebab
dan alat tiup mirip seruling. Dan dua dalang, pria dan wanita yang menjadi
penyampai cerita dan dialog. Suara dalang mendayu-dayu seperti seorang pendeta
yang sedang merapalkan mantra.
Drama Khon hanya mengambil cerita dari “Ramakien”
atau Ramayana. Cerita diawali ketika Rama, Laksmana dan Sinta sedang
bercengkerama di hutan dandaka dan digoda oleh kijang emas yang ternyata
penjelmaan dari raksasa Kota Longka (Alengka). Sinta diculik oleh Thotsakan
(Rahwana) yang menjelma sebagai seorang pertapa miskin. Hanya dalam cerita
versi Thailand ini tidak ada Jatayu (burung raksasa) yang berusaha merebut
Sinta dari tangan Rahwana (berarti orang Indonesia kreatif dalam meramu,
membumbui cerita). Rama dibantu Hanoman dan pasukan kera menyerbu Alengka dan
merebut kembali Sinta.
Khon bersumber pada cerita Ramayana yang dalam
bahasa Thailand disebut Ramakien (keagungan Rama). Bagian Ramayana yang paling
digemari di Thailand adalah ketika Rahwana muncul dengan sepuluh mukanya atau Thosakan.
0 reacties:
Een reactie posten